
"Posisi pesawat masih berada di Kalimantan Tengah. Rencananya mau digeser ke Kalimantan Selatan, tetapi ada beberapa komponen pesawat yang harus diperiksa sekaligus finalisasi persiapan pelaksanaan hujan buatan.
Tetapi secara umum tidak ada kerusakan pesawat," kata Kepala UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo seusai peresmian pelaksanaan hujan buatan di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan selatan (kalsel), Rabu (10/10).
Diperkirakan hujan buatan baru dapat dibikin Kamis (11/10). Pesawat jenis Cassa CN 212-200 tersebut diperiksa karena digunakan untuk operasi hujan buatan sejak Agustus lalu. Selain itu, diperlukan persiapan matang dalam membikin hujan buatan, mulai dari pesawat, bahan baku berupa garam dapur, hingga data kondisi awan apakah layak dilakukan operasi.
Namun Heru mengakui, pihaknya menghadapi kendala akibat keterbatasan pesawat dan personel, sehingga untuk membikin hujan buatan melibatkan TNI.
Di Kalsel hujan buatan dijadwalkan dibikin selama 15 hari ke depan. Untuk modifikasi cuaca itu diperlukan 30 ton garam untuk 30 kali operasi penyemaian yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,7 miliar.
sumber : Media Indonesia
Posted by 05.50 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar